Thursday 31 March 2011

Perkembangan Mikrokontroler

Mikrokontroler dan Mikroprosesor

Mikrokontroler adalah keluarga mikroprosesor yaitu sebuah chips yang dapat melakukan pemrosesan data secara digital sesuai dengan perintah bahasa assembly yang diberikan perusahaan pembuatnya. Perbedaan yang mendasar pada keduanya yaitu, mikroprosesor memerlukan perangkat pendukung (RAM, Harddisk, VGA card, keyboard, floppy disk dll) yang dipasang sebagai peripheral eksternal dalam menjalankan instruksi. Mikrokontroler merupakan chip tunggal yang dapat menjalankan instruksi tanpa peripheral pendukung. Meskipun mikrokontroler tidak secerdas mikroprosesor, tapi jika tingkat kepandaian yang dimiliki telah cukup untuk menjalankan tugas dari suatu instrumen, maka mikrokontroler menjadi pilihan pertama karena memiliki kelebihan dalam hal harga, kesederhanaan rangkaian, dan dimensi instrumen yang lebih kecil.

Akhirnya pada masa sekarang penggunaan mikrokontroler telah menjadi tren pada desain teknologi elektronika. Hal ini disebabkan karena teknologi chip mikrokontroler dapat mereduksi sisten digital diskrit dengan digantikan perangkat lunak yang diprogram kemudian diisikan dalam chip tersebut. Mikroprosesor dikembangkan lebih kearah perangkat berbasis komputer sedangkan mikrokontroler lebih banyak ke sistem instrumentasi elektronika.

PERBEDAAN MIKROKONTROLER DENGAN MIKROPROSESOR

Terdapat perbedaan yang signifikan antara mikrokontroler dan mikroprosessor. Perbedaan yang utama antara keduanya dapat dilihat dari dua faktor utama yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architecture) dan aplikasi masing-masing.

Ditinjau dari segi arsitekturnya, mikroprosesor hanya merupakan single chip CPU, sedangkan mikrokontroler dalam IC-nya selain CPU juga terdapat device lain yang memungkinkan mikrokontroler berfungsi sebagai suatu single chip computer. Dalam sebuah IC mikrokontroler telah terdapat ROM, RAM, EPROM, serial interface dan paralel interface, timer, interrupt controller, konverter Anlog ke Digital, dan lainnya (tergantung feature yang melengkapi mikrokontroler tersebut).
Sedangkan dari segi aplikasinya, mikroprosessor hanya berfungsi sebagai Central Processing Unit yang menjadi otak komputer, sedangkan mikrokontroller, dalam bentuknya yang mungil, pada umumnya ditujukan untuk melakukan tugas–tugas yang berorientasi kontrol pada rangkaian yang membutuhkan jumlah komponen minimum dan biaya rendah (low cost).


Perkembangan Mikrokontroler
Mikrokontroler MCS-51 keluaran perusahaan semikonduktor Intel, pertama kali dibuat dengan media program EPROM berada di luar chip. Mikrokontroler tersebut adalah periode dari 8031 (generasi pertama). Disamping lebih rumit dan biayanya lebih mahal sistem ini juga memiliki kesulitan dalam mengisi dan menghapus program. Untuk mengisi diperlukan perangkat pengisi khusus dan untuk menghapus diperlukan perangkat lampu ultraviolet dengan spesifikasi khusus pula.

Selanjutnya (generasi kedua) perkembangan teknologi EEPROM yang dapat dihapus dengan kejutan listrik, tetapi sistem ini masih memerlukan perangkat pengisi khusus yang membutuhkan tegangan kerja 12 volt.







Perkembangan selanjutnya (generasi ketiga) adalah mereduksi kerumitan rangkaian dengan dimasukkannya EEPROM ke dalam chips mikrokontroler. Tipe mikrokontroler jenis ini yang dikenal adalah AT89C51, AT89C52, AT89C55 dll.
Semua mikrokontroler tipe-C masih memerlukan perangkat pengisi khusus. Perkembangan terakhir mikrokontroler MCS-51 adalah tipe-S yaitu ISP (in system programeable) dimana EEPROM didalamnya berteknologi flash yang dapat diisi dengan pulsa 5 volt. Sehingga sistem ini dapat diisi dan dihapus langsun dari komputer. Dan perogramannya dapat dilakukan secara on-line dari komputer pada obyek berbasis mikrokontroler yang sedang dikerjakan. Tentu saja hal ini memberikan lebih banyak kemudahan dalam perancangan sistem elektronik




e










No comments: